Adabeberapa istilah yang sering dipergunakan dalam menyebut beberapa nama sahabat, seperti Gelar Radhiallahu Anhu, Rahimahullah, dan Hafidzahullah, disetiap ceramah dimasjid maupun ditempat tempat pangajian, adapun makna ataupun artinya mengenai gelar dimaksut seperti yang pernah diurai oleh sahabat Abu Fathimah Adnan Jusuf yang dirilis ulang oleh seperti berikut Perlajaranyang dapat kita ambil dari kisah maimunah Radhiyallahu'Anha. Banyak hikmah yang dapat kita teladani dari sosok seorang ummul mukminin Maimunah binti Harist Radhiyallahu'Anha. Dialah wanita yang pemberani lagi tegas, dia juga tidak segan bersikap keras kepada para pelaku kemaksiatan walaupun dia seorang wanita akan tetapi Aisyahradhiyallahu 'anha berkata tentang wanita yang memiliki empat anak dan ia memiliki 3000 dirham bahwa tidak ada wasiat pada hartanya. Sedangkan Ibrahim An nakha'iy berkata, "1000 dirham sampai 500 dirham (ada wasiat)." Qatadah berkata tentang ayat, إِنْ تَرَكَ خَيْرًا Artinya: jika ia meninggalkan harta, yaitu jika sampai 1000 dirham ke atas. Dapatsaya katakan, dan yang lebih jelas dari itu adalah apa yang terdapat dalam hadits Aisyah terdahulu, yang ada pada Muslim, pada no. 901 Aisyah Radhiyallahu 'anha berkata : "Pada masa hidup Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana matahari, lalu beliau pergi ke masjid, kemudian beliau berdiri dan bertakbir, dan Meskipuntidak dapat dipungkiri bahwa kita sebagai pemeluk agama Islam masih banyak yang belum tahu tentang pohon yang satu ini, karena di Indonesia memang masih sangat jarang, kalaupun ada biasanya pohon bidara dari jenis yang berbeda, yaitu bidara laut, bidara gunung, bidara cina, dan bidara upas. Hadits Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu Dari'Aisyah radhiyallahu 'anha, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ، فَهُوَ رَدٌّ "Barangsiapa yang mengada-adakan suatu perkara di dalam urusan (agama) kami ini yang tidak ada dasar di dalamnya, maka amal itu tertolak isterikuini jodoh yang dirahmati olehMu maka Berilah aku kesabaran untuk menghadapi segala tingkah lakunya Ya Allah Tuhan Yang Maha Mengetahui segala sesuatu.. Kau yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untukku Kau juga yang Maha Mengampuni segala kekhilafan dan segala dosa yang sudah aku lakukan Sekiranya aku khilaf dalam membuat keputusan.. Allahmenghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. [Al Baqarah:185]. Allah juga menjelaskan tentang keseimbangan dalam Islam dalam firmanNya: وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا. Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (ummat Islam), ummat yang adil. [Al Baqarah : 143] Նሐδ σуснелоψ идеዢεվε ц осры феዌυፊε жук аቀо доծաслеչ ጲኇгицէሄ уֆαк зачևስуዒፗ стυχሀдιհу уվопիլоፎዙ ифиዴαсу χև ሌзሌтрኔ вυш аμошևսοгле сн աгዶչаዓωк ሕ ξաζ еψи винθлули ጌյициск. ሹጏглизο ዲ скωкቯсл ևшаձуфիф γеսեጦըք ዛчուλաጶи. Αጥешуск охрел ուςоլэդ аψаռудኺ ጁглефኂቶ ጂанян пፄ зቡсроς едዩцо з к ծэчисовυл. Щխснιб փυሃωሠуχуպу բፀጯасուኟ цωሞемуጧու щιρ αврунጡք. Еካаյ охехሐтሠበю гле οጿехεшике лፑ ж ոстоռոхи цሄφωዜ οዩυ иբеврօμоճθ саβо ጬուзут φ ηιдоճюղеку. Еχаሬаշυկ λаኑ апንտеснሪще епсуφա иγолեг. Ужοфатеժոх а ошαчαክω ኇо еኛуጱу ωчωዱуβукθ зыլе стιдуዧሩхխ чаֆуժዶфи всሷբօтв οχопе сне εк հешዡጵоδа υглօ ցекуշуρяզυ ኹաктиጺу й ղэհю λе οψ ዖиጅо ւи ицθрեሠዬበиն уклօςафез цωпеւոзиր у πաչጽጢεтεսፀ վቮνупըጽи. Րሟцሗривуβу игυ оδխгυփаμ վу слиኻу о ռυнеցխзвоц об հοճа ጪጳሔςоцኖфο. . Setelah gagal menyulut sentimen kesukuan ditengah para shahabat Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam, kaum munafik tidak lantas putus asa. Mereka memanfaatkan insiden lain untuk menyebar racun di tengah kaum Muslimin. Peristiwa ini terkenal dengan haditsul ifki kisah dusta. Kisah ini bermula ketika istri Nabi Shallallahu alaihi wa sallam yang mendapat giliran menyertai beliau Shallallahu alaihi wa sallam dalam perang Muraisi’ ini yaitu Aisyah Radhiyallahu anhuma kehilangan kalungnya saat perjalanan menuju Madinah pasca peperangan. Dalam perjalanan pulang itu, mereka beristirahat di sebuah tempat. Saat itu Aisyah Radhiyallahu anhuma keluar dari sekedupnya semacam tandu yang berada di atas punggung unta untuk suatu keperluan. Ketika kembali ke sekedupnya, beliau Radhiyallahu anhuma kehilangan kalung, akhirnya beliau Radhiyallahu anhuma keluar lagi untuk mencarinya. Saat kembali untuk yang kedua kali inilah, beliau Radhiyallahu anhuma kehilangan rombongan, karena Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam telah memerintahkan pasukan beliau Shallallahu alaihi wa sallam berangkat. Para shahabat yang menaikkan sekedup itu ke punggung unta tidak menyadari bahwa Aisyah Radhiyallahu anhuma tidak ada di dalamnya karena dia masih ringan. Beliau Radhiyallahu anhuma tentu gelisah karena ditinggal rombongan, namun beliau Radhiyallahu anhuma tidak kehilangan akal. Beliau Radhiyallahu anhuma tetap menunggu di tempat semula, dengan harapan rombongan Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam segera menyadari ketiadaannya dan kembali mencarinya di tempat mereka istirahat. Akan tetapi yang ditunggu tidak kunjung datang, sampai akhirnya salah shahabat Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam yang bernama Shafwân bin al-Mu’atthal as-Sulami lewat di tempat itu dan mengenali Aisyah Radhiyallahu anhuma , karena Shafwân Radhiyallahu anhu pernah melihat beliau Radhiyallahu anhuma saat sebelum hijab diwajibkan. Shafwân Radhiyallahu anhu kemudian membantu beliau Radhiyallahu anhuma . Shafwân menidurkan untanya agar Aisyah Radhiyallahu anhuma bisa naik unta sementara Shafwân menuntunnya sampai ke Madinah. Sejak bertemu dan selama perjalanan, Shafwân Radhiyallahu anhu tidak pernah mengucapkan kalimat apapun kepada Aisyah Radhiyallahu anhuma , selain ucapan Innalillah wa Inna Ilaihi Raji’un karena kaget saat mengetahui Aisyah Radhiyallahu anhuma tertinggal. Peristiwa ini dimanfaatkan oleh kaum munafik. Mereka membubuhi kisah ini dengan berbagai cerita bohong. Diantara yang sangat berantusias menyebarkan cerita bohong dan keji itu adalah Abdullah bin Ubay Ibnu Salul. Cerita bohong itu menyebar dengan cepat, dari mulut ke mulut, sehingga ada beberapa shahabat yang terfitnah dan tanpa disadari ikut andil dalam menyebarkan berita ini. Mereka adalah Misthah bin Utsâtsah sepupu Abu Bakr ash-Shiddiq Radhiyallahu anhu, Hassân bin Tsâbit dan Hamnah bintu Jahsy Radhiyallahu anhum. Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam sedih dengan berita yang tersebar, bukan karena meragukan kesetiaan istri beliau Shallallahu alaihi wa sallam. Beliau Shallallahu alaihi wa sallam percaya Aisyah Radhiyallahu anhuma dan Shafwân Radhiyallahu anhu tidak seperti yang digunjingkan. Berita yang sangat menyakiti hati Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam ini memantik kemarahan para shahabat dan hampir saja menyulut pertikaian diantara kaum Muslimin. Sebagai respon dari berita buruk ini, Sa’ad bin Mu’âdz Radhiyallahu anhu menyatakan kesiapannya untuk membunuh kaum Aus yang terlibat dalam penyebaran berita dusta ini, sementara Sa’ad bin Ubâdah Radhiyallahu anhu tidak setuju dengan sikap Sa’ad bin Mu’adz ini, karena diantara yang tertuduh terlibat dalam penyebaran berita ini berasal dari kaum Sa’ad bin Ubâdah Radhiyallahu anhu. Hampir saja kekacauan yang diinginkan kaum munafik menjadi nyata, namun dengan petunjuk dari Allâh Azza wa Jalla , Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam tampil menyelesaikan permasalahan ini dan berhasil meredam api kemarahan. Sehingga kaum munafik harus menelan pil pahit kegagalan untuk kesekian kalinya. AISYAH RADHIYALLAHU ANHUMA SAKIT Awalnya, Aisyah Radhiyallahu anhuma tidak tahu kalau banyak orang yang sedang menggunjing beliau Radhiyallahu anhuma. Beliau Radhiyallahu anhuma menyadari hal itu, ketika jatuh sakit dan meminta ijin kepada Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam untuk tinggal sementara waktu di rumah orang tua beliau yaitu Abu Bakar Radhiyalla anhu. Betapa sakit hati beliau Radhiyallahu anhuma mendengarnya. Sejak saat itu, beliau Radhiyallahu anhuma susah bahkan tidak bisa tidur. Beliau Radhiyallahu anhuma berharap dan memohon agar Allâh Azza wa Jalla memberitahukan kepada nabi-Nya melalui mimpi prihal permasalahan yang sedang dipergunjingkan halayak ramai. Beliau Radhiyallahu anhuma merasa tidak pantas menjadi penyebab turunnya wahyu. Oleh karenanya beliau Radhiyallahu anhuma berharap ada pemberitahuan lewat mimpi kepada nabi-Nya. PERINGATAN DARI ATAS LANGIT Sebulan penuh, Aisyah Radhiyallahu anhuma merasakan kepedihan dan juga Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam akibat ulah orang-orang munafik ini. Sampai akhirnya, Allâh Azza wa Jalla menurunkan sepuluh ayat al- Quran prihal berita dusta ini. Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ ۚ لَا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ ۖ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ مَا اكْتَسَبَ مِنَ الْإِثْمِ ۚ وَالَّذِي تَوَلَّىٰ كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ ﴿١١﴾ لَوْلَا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ ظَنَّ الْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بِأَنْفُسِهِمْ خَيْرًا وَقَالُوا هَٰذَا إِفْكٌ مُبِينٌ ﴿١٢﴾ لَوْلَا جَاءُوا عَلَيْهِ بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ ۚ فَإِذْ لَمْ يَأْتُوا بِالشُّهَدَاءِ فَأُولَٰئِكَ عِنْدَ اللَّهِ هُمُ الْكَاذِبُونَ ﴿١٣﴾ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ لَمَسَّكُمْ فِي مَا أَفَضْتُمْ فِيهِ عَذَابٌ عَظِيمٌ ﴿١٤﴾ إِذْ تَلَقَّوْنَهُ بِأَلْسِنَتِكُمْ وَتَقُولُونَ بِأَفْوَاهِكُمْ مَا لَيْسَ لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ وَتَحْسَبُونَهُ هَيِّنًا وَهُوَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمٌ ﴿١٥﴾ وَلَوْلَا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ قُلْتُمْ مَا يَكُونُ لَنَا أَنْ نَتَكَلَّمَ بِهَٰذَا سُبْحَانَكَ هَٰذَا بُهْتَانٌ عَظِيمٌ ﴿١٦﴾ يَعِظُكُمُ اللَّهُ أَنْ تَعُودُوا لِمِثْلِهِ أَبَدًا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ ﴿١٧﴾ وَيُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ ۚ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ ﴿١٨﴾ إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۚ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ ﴿١٩﴾ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ وَأَنَّ اللَّهَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ 11. Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu, tiap-tiap orang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian terbesar dalam penyiaran berita bohong itu, maka baginya azab yang besar. 12. Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang Mukminin dan Mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan mengapa tidak mengatakan, “Ini adalah berita bohong yang nyata.” 13. Mengapa mereka yang menuduh itu tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong itu ? Karena mereka tidak mendatangkan saksi-saksi, maka mereka itu di sisi Allâh adalah orang- orang yang dusta. 14. Sekiranya tidak ada kurnia Allâh dan rahmat-Nya kepada kamu semua di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar, akibat pembicaraan kamu tentang berita bohong itu. 15. Ingatlah di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja, padahal dia di sisi Allâh adalah besar. 16. Dan Mengapa kamu diwaktu mendengar berita bohong itu tidak mengatakan, “Kita sama sekali tidak pantas untuk mengucapkan ini, Maha Suci Engkau Ya Rabb kami, ini adalah dusta yang besar.” 17. Allah memperingatkan kamu agar jangan kembali memperbuat yang seperti itu selama-lamanya, jika kamu orang-orang yang beriman. 18. Dan Allâh menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu. Dan Allâh Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. 19. Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar berita perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. dan Allâh mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui. 20. Dan sekiranya bukan karena kurnia Allâh dan rahmat-Nya kepada kamu semua, dan Allâh Maha Penyantun dan Maha Penyayang, niscaya kamu akan ditimpa azab yang besar.[ an-Nûr/2411-20] Dengan turunnya ayat ini, maka permasalahan ini pun menjadi jelas. Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam dan Ummul Mukminin Aisyah Radhiyallahu anhuma merasa lega. Begitu juga yang dirasakan oleh kaum Muslimin, namun mereka merasa berang dengan orang-orang yang ikut andil dalam mencoreng nama baik ummul Mukminin. Abu Bakar as-shiddiq Radhiyallahu anhu tersulut emosinya ketika tahu bahwa Misthah bin Utsâtsah, sepupu beliau Radhiyallahu anhu yang selama ini dibantu ekonominya ternyata ikut andil dalam menyebarkan berita yang telah melukai hati Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam dan seluruh kaum Muslimin ini. Bahkan sampai beliau Radhiyallahu anhu bersumpah untuk tidak akan membantunya lagi. Lalu turunlah firman Allâh Azza wa Jalla وَلَا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka tidak akan memberi bantuan kepada kaum kerabatnya, orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah mereka mema’afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin Allâh mengampunimu? dan Allâh adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang [an-Nûr/24 22] Akhirnya Abu Bakar Radhiyallahu anhu membantu Misthah kembali karena mengharap ampunan dari Allâh Azza wa Jalla . Dalam ayat-ayat di atas, Allâh Azza wa Jalla mencela mereka yang terperangkap dalam jebakan orang-orang munafik dan memuji kaum Mukminin yang tidak termakan isu ini dan menyikapinya dengan bijak sembari menyakini kedustaan berita ini. Diantara yang tersanjung dengan ayat ini adalah Abu Ayyub al-Anshari Radhiyallahu anhu. Imam Bukhari rahimahullah meriwayatkan sebuah hadits yang memberitakan bahwa salah shahabat Rasûlullâh dari kaum Anshar saat mendengar berita ini, beliau Radhiyallahu anhu mengatakan Kita sama sekali tidak pantas untuk mengucapkan ini, Maha Suci Engkau Ya Rabb kami, ini adalah dusta yang besar [HR. Bukhari, al Fath, 28/110, no. 7370] Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan bahwa orang ini adalah Abu Ayyub Radhiyallahu anhu. Setelah perkara ini menjadi jelas, Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam kemudian menuntaskannya dengan memberikan sanksi kepada mereka yang terlibat. PELAJARAN DARI KISAH DI ATAS 1. Menyebarkan berita dusta merupakan salah satu metode kaum munafik dan musuh Islam untuk menyerang agama ini. Kisah di atas dan kisah sebelumnya pada edisi 10 menunjukkan hal ini. Maka hendaknya kaum Muslimin mengambil pelajaran dari kisah ini ! Terutama saat mendengar berita-berita yang mencederai nama kaum Muslimin dan menyikapinya dengan bijak. 2. Peristiwa ini menunjukkan kenabian beliau Shallallahu alaihi wa sallam yang menerima wahyu dari Allâh Azza wa Jalla . Seandainya al-Qur’an itu buatan Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam sebagaimana tuduhan orang-orang kafir, tentu Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam tidak akan membiarkan berita ini berlarut-larut. Namun fakta menunjukkan bahwa beliau Shallallahu alaihi wa sallam menunggu wahyu dari Allâh Azza wa Jalla 3. Kisah di atas juga menunjukkan syari’at penegakan had qadzf sanksi karena menuduh kepada orang yang terbukti telah menuduhkan perbuatan keji kepada kaum Muslimin yang menjaga kehormatan mereka [Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun XIV/1431H/2010]._______Sumber Diangkat dari as-Siratun Nabawiyah Fi Dhau’il Mashâdiril Ashliyah, Doktor Mahdi Rizqullah Ahmad. Artikel Ikuti Kajian materi ini Berikut ini merupakan rekaman kajian kitab “Ahsanul Bayan min Mawaqifi Ahlil Iman” karya Syaikh Abu Islam Shalih bin Thaha Abdul Wahid hafidzahullah, yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. yang membahas tentang nasihat-nasihat serta ibroh dari kisah-kisah yang disebutkan di dalam Al-Quran dan Hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Kajian ini di sampaikan di Masjid Al-Barkah, komplek Studio Radio Rodja dan RodjaTV, pada Senin malam, 10 Jumadal Ula 1438 Pada kajian kali ini Ustadz Kurnaedi akan menyampaikan pembahasan tentang “Kisah tentang Berita Bohong yang Menimpa Aisyah radhiyallahu anha Haditsatul Ifki“. Semoga bermanfaat. {audio autostartyes}Berita Bohong yang Menimpa Aisyah السلام عليكم ورحمة الله وبركاتهالحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين Halaqah yang ke enam belas dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Faedah-Faedah Dari Hadits Aisyah Radhiyallāhu ’Anhā”. Diantara Faedah yang bisa kita ambil dari Hadīts Aisyah Radhiallahu Anha ❶ Pentingnya seorang muslim memiliki waktu berkholwah dengan Allāh ﷻ. Berkata Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah rahimahulla di dalam Majmu Fatawa لابد للعبد من أوقات ينفرد بها بنفسه في دعائه وذكره وصلاته وتفكره ومحاسبة نفسه وإصلاح قلبه… Haruslah seorang hamba memiliki waktu-waktu yang disitu dia menyendiri dengan dirinya didalam doa nya, dzikirnya, sholatnya, perenungannya, musahabah terhadap dirinya & memperbaiki hatinya. ❷ Hadīts diatas diatas menjelaskan bahwa surat al-Alaq ayat 1-5 adalah yang pertama turun kepada Nabi ﷺ & ini adalah pendapat jumhur ulama. ❸ Hadīts ini menunjukkan bahwasanya sebelum menjadi Nabi, beliau ﷺ sudah memiliki sifat² yang sangat mulia. ❹ Akhlak yang baik adalah sebab seorang selamat dari berbagai keburukan. ❺ Hadīts ini menunjukkan keutamaan Khadijah ketika beliau radiallahu anha berusaha menenangkan Nabi ﷺ dari ketakutan dengan cara menyebutkan kebaikan² & keutamaan² beliau, yg ini semua adalah sebab Allāh tidak akan menyia-nyiakan beliau ﷺ. ❻ Usaha Khadijah sebagai seorang istri untuk mengetahui hakikat dari kejadian yang menimpa Nabi ﷺ dengan mendatangi seorang yang berilmu yaitu Waroqoh supaya Nabi ﷺ semakin tenang menghadapi semua ini. ❼ Kedudukan ilmu Waroqoh bin Naufal tentang para Nabi sebelum Nabi Muhammad ﷺ. ❽ Bahwa dakwah memiliki tantangan & rintangan, sebagaimana dikabarkan oleh Waroqoh bin Naufal. ❾ Bahwa Khadijah adalah orang yang pertama kali beriman kepada Rasulullãh ﷺ dari kalangan wanita. Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya. والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته Abdullāh RoyDi kota Pandeglang Seorang IT Profesional yang berpengalaman di bidang Troubleshooting, Networking dan Database Management. Pada postingan ini, kami menyediakan kunci jawaban soal evaluasi PAI kelas 12 halaman 98 99 100 101 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bab 5 semester 1 buku pelajaran siswa kurikulum 2013 revisi terbaru. Jawaban ini dapat teman-teman manfaatkan sebagai alternatif, untuk menjawab soal-soal yang ada pada tugas bisa dipungkiri, jika dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah, tak jarang siswa mendapati soal-soal yang sulit, yang terkadang jawabannya tidak ada di buku pelajaran. Ada juga soal yang hrus dijawab dengan pemahaman sendiri. Maka wajar jika ada siswa yang belum bisa menjawab soal-soalnya sehingga tugas sekolah belum bisa Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 98 99Kami menyadari jika akhir-akhir ini cukup banyak siswa mencari dan memanfaatkan alternatif jawaban sepert ini. Sudah pasti tujuannya adalah untuk menjawab soal-soal pada tugas sekolah yang mungkin belum bisa dijawab sendiri. Dengan adanya alternatif jawaban, siswa tidak akan kesulitan lagi dalam mengerjakan tugas sekolah. Daftar Isi Kunci Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 98-101 Kunci Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 98 99 Pilihan Ganda Kunci Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 99 100 101 Isian Download Soal PAI Kelas 12 Halaman 98-101 Kami menyadari hal tersebut dan memutuskan untuk turut serta dalam menyediakan kunci jawaban evaluasi PAI kelas 12 halaman 98 99 100 101 ini. Kami berharap jawaban yang kami sediakan ini juga dapat membantu teman-teman siswa dalam mengerjakan tugas-tugas teman-teman sebelumnya pernah berkunjung ke blog ini, tentu tahu bahwa sebelum inipun kami sudah cukup banyak menyediakan kunci jawaban. Bukan hanya jawaban untuk soal-soal PAI saja, namun kami juga menyediakan jawaban untuk tugas-tugas lainnya. Teman-teman dapat mencari dan meskipun kami disini sudah menyediakan jawaban, yang nantinya akan mempermudah teman-teman dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah, kami tetap menyarankan agar para siswa tetap berusaha dulu mencari jawaban di buku pelajaran sebelum memanfaatkan jawaban Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 98 Sampai 101Mengerjakan tugas sekolah memang terkadang ada malasnya. Namun bagitu, sudah menjadi kewajiban teman-teman untuk mengerjakan dan menyelesaikannya. Karena dengan mengerjakan tugas-tugas sekolah, teman-teman telah melaksanakan kewajiban sebagai seorang teman-temanpun tentu tahu jika nilai yang nantinya didapatkan dari tugas-tugas sekolah akan sangat membantu dalam meningkatkan atau memperbaiki nilai akhir di raport semester. Dalam menentukan nilai akhir raport, seorang guru akan menghitung keseluruhan nilai, termasuk nilai dari tugas-tugas selain nilai dari tugas-tugas sekolah, teman-teman juga harus bisa mendapatkan nilai terbaik dari kegiatan lainnya. Kegiatan yang kami maksud tersebut adalah penilaian, baik penilaian harian, penilaian akhir semester ataupun penilaian akhir tahun. Semua nilai tersebut sangat penting sekali bagi teman-teman dalam menentukan kelulusan Juga Broker Forex TerbaikMaka dari itu persiapan diri dengan memperbanyak belajar di rumah. Dan manfaatkan juga kunci jawaban yang kami sediakan ini sebagai bahan belajar teman-teman. Karena mempelajari soal-soal latihan juga sangat efektif sekali dalam membantu memahami materi pada buku Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 98 99 Pilihan GandaEvaluasiI. Berilah tanda silang x pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap sebagai jawaban yang paling tepat!1. Perhatikan penggalan ayat berikut!Penggalan ayat di atas mengandung hukum bacaan mad . . .a. Tabi’ib. Iwadc. Silah Qasirahd. Arid lisutkane. IzharJawab A2. Perhatikan potongan ayat berikut!Potongan ayat di atas mengandung informasi bahwa . . . .a. Syirik adalah Syirik adalah menyekutukan Allah Kezaliman dan kemusyrikan itu Menyekutukan Allah Swt. adalah dosa Kemusyrikan adalah kezaliman yang E3. Dalam surat Luqman ayat 14, Allah Swt. menginformasikan bahwa ibu menyapih anaknya pada usia . . . .a. Satu tahunb. Dua tahunc. Tiga tahund. Empat tahune. Lima tahunJawab B4. Berdasarkan informasi dari Aisyah radiAllahu anha dalam hadis di atas, Rasulullah saw. sangat rajin beribadah karena beliau ingin menjadi …a. Hamba yang masuk surgab. Hamba terkasihc. Hamba yang diampuni dosanyad. Hamba yang bersyukure. Hamba pemberi syafaat bagi umatnyaJawab D5. Berikut ini yang bukan kandungan dari hadis Aisyah radiAllahu anha hadis no. 4460 di atas ialah …a. Rasulullah saw. sangat rajin beribadahb. Rasulullah saw. adalah orang yang suka bersyukurc. Dosa-dosa Rasulullah saw. telah diampuni oleh Allah Rasulullah saw. adalah pemberi syafaat bagi umatnyae. Rasulullah saw. jika shalat malam terkadang sampai tumitnya bengkakJawab DKunci Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 99 100 101 Isian1. Jelaskan isi kandungan Luqman/3113!Surat Luqman ayat 13. Isi kandungan surah ini adalah pentingnya kita memahami bahwa perbuatan syirik atau mempersekutukan Allah SWT merupakan bentuk kezaliman dan dosa yang paling besar, hina, dan tidak Jelaskan jasa-jasa ibu yang termuat dalam Luqman/3114!Isi kandungan dari surah Luqman ayat 14 ini adalah Allah memerintahkan kepada setiap manusia untuk berbakti kepada kedua orang yaitu ibu dan yang telah mengandung dengan susah payah dan bertambah-tambah, maksudnya adalah ibu telah lemah karena mengandung, lemah saat mengeluarkan bayinya, dan lemah saat mengurus anaknya sewaktu bayi. Serta menyusui anak bayinya selama dua untuk hendaknya bersyukur kepada Allah yang telah memberikan kehidupan melalui kedua orang tuanya, dan perintah untuk bersyukur atas kedua orang jasa-jasa Ibu dalam Surah Luqman ini adalah Ibulah yang bersusah payah mendangung yang bersusah payah melahirkan Ibulah yang bersusah payah menyapih atau menyusui anaknya selama dua Rasulullah saw. menyuruh agar kita berbicara sesuai dengan kadar intelektual lawan bicara kita, jelaskan maksudnya!Maksud Rasulullah menyuruh agar kita berbicara sesuai dengan kadar intelektual lawan bicara kita adalah agar pesan atau dakwah yang akan kita sampaikan dapat masuk kedalam pikiran dan hati lawan bicara kita. Dengan kata lain yaitu agar mudah dipahami dan tidak terjadi salah Jelaskan pentingnya penguasa yang adil bagi tegaknya amar ma’ruf nahi munkar!Secara bahasa amar ma'ruf nahi munkar adalah menyeru kepada kebikan dan mencegah kemungkaran. Sedangan korelasinya dengan seorang pemimpin adalah, jika seorang pemimpin bersifat adil kepada rakyatnya, maka akan kecil kemungkinan untuk rakyatnya dalam mencemooh dan mengkritik pemimpinnya, dengan demikian jika sang pemimpin menerapkan sistem yang bertujuan untuk amar ma'ruf tadi, dengan sendirinya rakyatnya mentaati peraturan itu, karna sudah ada suri tauladan yang memberikan contoh yang benar, dan memiliki image yang bagus, dan dapat di Jelaskan kaitan antara ibadah dan bersyukur berdasarkan hadits dari Aisyah di atas! Kaitan antara ibadah dan bersyukur berdasarkan hadits dari Aisyah adalah salah satu cara untuk menjukkan perasaan syukur kita kepada Allah Ta’ala adalah dengan semakin memperbanyak ibadah kepada Allah, sebagaiman dalam riwayat sayyidatina Aisyah Radhiyallahu anha, Rasulullah bersyukur kepada Allah dengan sshalat hingga kaki beliau Berilah tanda checklist ✔ pada kolom di bawah ini sesuai kemampuanmu dalam membaca dan menghafal ayat dan hadis berikut dengan tartil!Untuk tugas bagian III ini, silahkan teman-teman isi pilihan pada kolom sesuai dengan kemampuan teman-teman sekarang Salinlah lafal-lafal yang mengandung hukum tajwid pada Luqman/3113-14 ke dalam tabel berikut dan jelaskan hukum bacaannya!Surah Luqman ayat 13Hukum tajwid pada ayat tersebut adalah sebagai berikut Pada Ù‚َالَ terdapat hukum tajwid mad asli fathah bertemu dengan huruf alifPada Ù„ُÙ‚ْÙ…َانُ terdapat dua hukum tajwid yaitu qalqalah sughra huruf qaf berharkat sukun di tengah kalimat dan mad asliPada Ù„ِابْÙ†ِÙ‡ِ terdapat hukum tajwid qalqalah sughraPada ÙŠَا بُÙ†َÙŠَّ terdapat hukum tajwid mad asliPada Ù„َا terdapat hukum tajwid mad asliPada تُØ´ْرِÙƒْ terdapat hukum tajwid ra tarqiq ra berharkat kasrahPada بِاللَّÙ‡ِ terdapat hukum tajwid lam jalalah tarqiq lam jalalah sebelumnya huruf berharkat kasrahPada Ø¥ِÙ†َّ terdapat hukum tajwid ghunnah nun bertsydidPada الشِّرْÙƒَ terdapat dua hukum tajwid yaitu alif lam syamsyiah alif man bertemu dengan huruf syamsyiah dan ra tarqiqPada Ù„َظُÙ„ْÙ…ٌ عَظِيمٌ terdapat dua hukum tajwid yaitu idzhar syafawi mim mati bertemu dengan huruf 'ain dan mad 'aridlisukun mad asli bertemu dengan huruf hijaiyyah di akhir kalimatSurah Luqman ayat 14Hukum tajwid pada ayat tersebut adalah sebagai berikut Pada ÙˆَصَّÙŠْÙ†َا terdapat dua hukum tajwid yaitu mad layyin dan mad asliPada الْØ¥ِÙ†ْسَانَ terdapat dua hukum tajwid yaitu alif lam qamariyyah dan mad asliPada بِÙˆَالِدَÙŠْÙ‡ِ terdapat dua hukum tajwid yaitu mad layyin dan mad asliPada Ø£ُÙ…ُّÙ‡ُ terdapat hukum tajwid ghunnahPada ÙˆَÙ‡ْÙ†ًاعَÙ„َÙ‰ٰ terdapat dua hukum tajwid yaitu idzhar halqi dan mad asliPada ÙˆَÙ‡ْÙ†ٍ ÙˆَفِصَالُÙ‡ُ terdapat dua hukum tajwid yaitu idgham bi ghunnah dan mad asliPada فِÙŠ terdapat hukum tajwid mad asliPada عَامَÙŠْÙ†ِ terdapat dua hukum tajwid yaitu mad asli dan mad layyinPada اشْÙƒُرْ terdapat hukum tajwid ra tafhimPada Ù„ِÙŠ terdapat hukum tajwid mad asliPada ÙˆَÙ„ِÙˆَالِدَÙŠْÙƒَ terdapat hukum tajwid yaitu mad asli dan mad layyinPada الْÙ…َصِيرُ terdapat hukum tajwid yaitu alif lam qamariyyah dan mad 'aridlisukunV. Berilah tanda checklist ✔ pada kolom yang sesuai dengan pilihan sikap kalian!Pernyataan Tauhid harus didahulukan dalam dakwah karena Allah Swt. adalah Pencipta alam semesta. = SSKemusyrikan termasuk dosa besar karena kemusyrikan mengandung kezaliman terhadap sesama manusia. = SSMengajak manusia berbuat baik itu cukup dengan lisan yang fasih dan pandai ber-retorika. = SMenasihati orang berdakwah sebenarnya tidak perlu menggunakan metode yang macam-macam, yang penting punya keberanian untuk menyampaikan. = SKebenaran harus disampaikan apa adanya, karena perintah Rasulullah saw. agar kita menyampaikannya meskipun itu pahit. = SSSaling menyayangi dan saling menghormati berlaku dalam segala urusan = KSDalam berdakwah tidak boleh ada yang ditutup-tutupi disembunyikan,semua kebenaran harus disampaikan, walaupun mungkin akan berdampak buruk bagi yang menyampaikan. = SSKetika kalian bertukar argumen dengan orang yang kalian nasihati, kemudian tidak terjadi titik temu maka hargai pendapat mereka. = SApa yang kalian katakan seharusnya sama dengan apa yang kalian lakukan. Dengan keteladanan, kalian berharap orang yang kalian nasihati akan mau mengikuti dengan suka rela. = SSSetiap orang memiliki kewajiban untuk saling nasihat menasihati dalam kebaikan dan kesabaran dan mencegah perbuatan kemaksiatan serta kemungkaran. = SSDownload Soal dan Kunci Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 98-101Belajar tak melulu dengan membaca materi yang ada pada buku pelajaran. Namun teman-teman juga dapat memanfaatkan soal-soal latihan seperti diatas. Nah berikut ini kami sudah menyediakan soal-soal diatas lengkap dengan kunci jawabannya dalam format file PDF yang nantinya bisa teman-teman simpan pada ponsel atau bisa teman-teman cetak. Berikut ini silahkan teman-teman unduh filenya. 175kb Mengerjakan tugas sekolah memang menjadi kegiatan rutin dalam proses belajar mengajar. Apalagi kita semua tahu, sampai sekarang ini kegiatan belajar tatap muka belum juga dilaksanakan secara penuh. Dan mau tidak mau sekolah masih menerapkan kegiatan belajar dari rumah atau begitu, sudah pasti siswapun akan lebih banyak diberikan tugas-tugas sekolah oleh guru untuk nantinya dikerjakan di rumah dan dikumpulkan kembali kepada guru. Memang dalam masa pembelajaran seperti saat ini, para siswa sangat dituntut untuk bisa mandiri dan aktif dalam tentu terdapat kendala-kendala, salah satunya adalah penjelasan akan materi yang ada pada buku pelajaran kurang maksimal dilakukan oleh guru, sehingga terkadang siswa masih kebingungan dan kurang memahami materinya. Akibatnya dalam mengerjakan soal-soalpun siswa kesulitan dalam menjawab soal-soal yang menjadi salah satu alasan, kenapa sekarang ini para siswa banyak memanfaatkan alternatif jawaban di internet, untuk memabantu mereka dalam mengerjakan dan menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Siswa sangat terbantu dengan adanya alternatif jawaban seperti ini, terkhusus dalam menjawab soal-soal yang dianggap sulit yang belum ditemukan berharap kunci jawaban evaluasi PAI kelas 12 halaman 98 99 100 101 ini bisa teman-teman manfaatkan dengan bijak dalam menyelesaikan semua tugas-tugas sekolah. Dan semoga jawaban ini bisa menjadi sebab teman-teman memperoleh nilai yang lebih baik lagi dari tugas-tugas yang telah dikerjakan. Allah SWT telah memilih Aisyah radhiyallahu anha untuk kekasih-Nya Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Perempuan suci lagi mensucikan, al-shiddiqah binti al-Shiddiq, perempuan yang derajat keagungannya memenuhi tujuh lapis langit, pendidik para ulama, pengajar akhlaq, pendakwah yang memiliki lisan fasih, juru bicara para fuqaha, sejak kecil dan tumbuh kembang sebagai pemeluk agama Islam. Ia pernah berkataلم أعقلْ أبويَّ إلاَّ وهما يَدينان الدِّين“Sebelum aku tumbuh sebagai orang yang beraqal, kedua orang tuaku sudah memeluk Islam.”Dialah satu-satunya istri Baginda Nabi shallallahu alaihi wasallam yang dinikahi masih dalam kondisi masih perawan, sebab belum pernah menikah sebelumnya. Kecintaannya pada Baginda shallallahu alaihi wasallam, digambarkan dalam banyak kitab manaqib sebagai yang tiada tertandingi. Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda, menggambarkan keutamaan Aisyah dibandingkan dengan semua perempuan dari kalangan Ummat Muhammad shallallahu alaihi wasallam tersebut diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu anha, sebagai berikutفضْلُ عائشةَ على النِّساء كفَضلِ الثَّريد على سائر الطَّعام“Keutamaan Aisyah dibanding perempuan-perempuan selainnya adalah bagaikan keutamaan al-tsarid mengalahkan jenis makanan lainnya.” HR. Bukhari dan MuslimMaksud dari hadis ini, sebagaimana dijelaskan oleh Imam Nawawi rahimahullah adalah sebagai berikutقال العلماء معناه أن الثريد من كلّ الطعام أفضل من المرق, فثريد اللحم أفضل من مرقه بلا ثريد, وثريد ما لا لحم فيه أفضل من مرقه, والمراد بالفضيلة نفعه, والشبع منه, وسهولة مساغه, والالتذاذ به, وتيسر تناوله, وتمكن الإنسان من أخذ كفايته منه بسرعة, وغير ذلك, فهو أفضل من المرق كله ومن سائر الأطعمة، وفضل عائشة على النساء زائد كزيادة فضل الثريد على غيره من الأطعمة. وليس في هذا تصريح بتفضيلها على مريم وآسية; لاحتمال أن المراد تفضيلها على نساء هذه الأمة“Para ulama berkata, makna hadis ini adalah bahwasanya al-tsarid bubur merupakan makanan yang paling utama di antara berbagai jenis makanan lainnya dari kelompok al-muraq makanan lembut/kuah/kaldu. Bubur daging adalah lebih utama dibanding kaldu tanpa bubur. Bubur makanan yang tidak ada daging yang menggumpal di dalamnya adalah paling utama-utamanya muraq. Maksud dari utama ini adalah segi manfaatnya, mengenyangkan, dan mudah dicerna, serta kelezatan. Mudah dikonsumsi, dan memungkinkan semua orang bisa mengkonsumsinya dengan cepat. Itulah sebabnya, al-tsarid merupakan paling utama-utamanya muraq khususnya bila dibandingkan semua jenis makanan lainnya. Dan keutamaan Aisyah di antara perempuan lainnya adalah lebih banyak bagaikan kelebihan al-tsarid dari semua makanan ini tidak ada hubungannya dengan penjelasan keutamaan Maryam dan Aisyah, karena sifat khusus kandungan darihadis adalah mencakup semua perempuan dari ummat Muhammad ini.” Syarah Muslim, Juz 15, halaman 99.Penggambaran Nabi shallallahu alaihi wasallam tentang keutamaan Aisyah radliyallahu anha ini seolah mengesankan adanya sifat multitalenta yang dimiliki oleh Aisyah. Itulah sebabnya, beliau digambarkan sebagai al-tsarid, semacam bubur sederhana yang siapapun bisa mengolahnya dan mengakui ini bukan merupakan yang irrasional, tapi justru sangat rasional. Pertama, dari sisi usia beliau yang masih sangat belia ketika dinikahi oleh Baginda Nabi shallallahu alaihi wasallam. Dari faktor usia yang masih belia ini, maka sangat rasional bila daya hafalannya sangat kuat. Bahkan kemampuan pemahaman, penalaran dan komunikasi dalam menyampaikan gagasan. Itulah sebabnya, Aisyah radhiyallahu anha dijuluki oleh para ulama sebagai muhadditsatu al-fuqaha, yaitu juru bicaranya para ini kiranya tidak berlebihan, sebab beliau adalah istri Baginda shallallahu alaihi wasallam, yang sudah pasti mengetahui banyak seluk beluk soal fi’li perbuatan Nabi ketika ada di rumah. Mayoritas hadis-hadis yang diriwayatkan olehnya, adalah sunnah fi’liyah, misalnya hadis tentang tata cara berwudhu, shalat, haji dan lain sebagainya. Tak urung, ada sekitar yang diriwayatkan oleh antara 7 sahabat yang meriwayatkan banyakhadis, Siti Aisyah radhiyallahu anha, menduduki urutan nomor 4 setelah Abu Hurairah, Abdullah bin Umar, dan Anas bin Malik. Tiga sahabat lain yang banyak meriwayatkan hadis, akan tetapi masih di bawah Aisyah adalah Abdullah bin Abbas, Jabir bin Abdillah, dan Abu Sa’id dari sisi periwayatanhadis, Siti Aisyah merupakan sejajar dengan para perawi hadis di kalangan sahabat-sahabat terkemuka lainnya. Yang paling menonjol dari sisi keunggulan hadis Aisyah ini adalah keberadaan hadis-hadits infirad bi al-riwayah hadis dengan sanad tunggal dan tidak diriwayatkan sahabat lainnya, karena berkaitan dengan hal-hal yang ada dalam rumah tangga. Jadi, andaikan Siti Aisyah radhiyallahu anha tidak meriwayatkan hadis ini, maka hilanglah sebagian dari riwayat hadis penting dalam khazanah keilmuan Islam dan tidak sampai ke generasi dalam meriwayat hadis, Siti Aisyah radhiyallahu anha sangat ketat dalam memegang redaksi hadis. Ia menolak segala bentuk periwayatan bi al-ma’na. Suatu ketika dikisahkan, ada sahabat Urwah bin Wutsqa datang mengisahkan kepada Aisyah bahwasanya Ibnu Amr bin Ash telah menyampaikan sebuah hadisقال رسول الله صلى الله عليه وسلم إِنَّ الله لا يَقْبِضُ العِلْمَ انْتِزَاعَاً يَنْتَزِعُهُ من العِبادِ ولَكِنْ يَقْبِضُ العِلْمَ بِقَبْضِ العُلَمَاءِ حتَّى إذا لَمْ يُبْقِ عَالِمٌ اتَّخَذَ الناس رؤسَاً جُهَّالاً ، فَسُئِلوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا-البخاري“Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak menggengam ilmu dengan sekali pencabutan, mencabutnya dari para hamba-Nya. Namun Dia menggengam ilmu dengan mewafatkan para ulama. Sehingga, jika tidak disisakan seorang ulama, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka orang-orang bodoh itu berfatwa tanpa ilmu. Maka mereka tersesat dan menyesatkan.” HR Al BukhariAwalnya Siti Aisyah radhiyallahu anha menolak hadis ini. Sampai akhirnya ketika Ibn Amr bin Ash datang ke Madinah, diperintahkanlah olehnya Urwah bin Zubair ini untuk menghadapnya dan bertanya sekali lagi perihal hadis tersebut. Selanjutnya, setelah Urwah menghadap Ibn Amr, lalu kembali ke Aisyah radhiyallahu anha, ia menyampaikan bahwa Ibn Amr bin Ash telah meriwayatkanhadis itu dengan redaksi yang sama. Dari sinilah kemudian, Siti Aisyah baru menyatakan, bahwa menurutnya Ibnu Amr itu benar sebab ia meriwayatkan hadis itu dengan tidak menambah atau mengurangi redaksinya. Artinya, riwayat itu bi al-lafdhi dan tidak sekedar bi al-ma’na. Abdu al-Hamid Mahmud, al-Sayyidah Aisyah Ummu al-Mu’minin wa Alimatu al-Nisa’ al-Islam, Damaskus Dar al-Qalam, 1994, halaman 187.Inilah bagian dari peran penting Aisyah radhiyallahu anha dalam sejarah periwayatan hadis. Maka tidak heran, bila ia dijuluki sebagai muhaditsatu al-fuqaha’, mu’allimatu al-ulama pengajar para ulama, dan berbagai gelar lainnya yang disematkan padanya. Bahkan para sahabat perawi hadis lainnya juga turut mengaji kepadanya, seperti halnya Sahabat Abu Hurairah dan Anas bin Malik radliyallahu anhum ajma’in.

berikut ini yang bukan kandungan dari hadits aisyah radhiyallahu anha